Nilai Tukar Petani Provinsi Aceh September 2015 - Badan Pusat Statistik Kota Langsa

Jika Sobat Data memiliki pertanyaan seputar data BPS, silakan disampaikan melalui chat Whatsapp/datang langsung ke PST BPS Kota Langsa, petugas kami siap membantu. Layanan kami buka setiap hari kerja, Senin s/d Jumat pukul 08.00-15.30 WIB.

Nilai Tukar Petani Provinsi Aceh September 2015

Nilai Tukar Petani Provinsi Aceh September 2015Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 13 Oktober 2015
Ukuran File : 0.46 MB

Abstraksi

Ø  Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan September 2015, NTP sebesar 96,07 mengalami peningkatan indeks sebesar 0,30 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,19 sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) menurun sebesar 0,11 persen.

Ø  Bila dirinci menurut subsektor, diketahui bahwa terjadi peningkatan NTP pada 2 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 1.07 persen, dan Peternakan sebesar 1.74 persen sedangkan 3 sub sektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor  Hortikultura sebesar 1.78 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,32 persen, dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,12 persen,

Ø  Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada September 2015 meningkat sebesar 0,19 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Peningkatan It terjadi pada 2 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 0,83 persen, dan Peternakan sebesar 1,70 persen, sedangkan subsektor Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat  dan Perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,92 persen,0,31 persen dan 0,15 persen.

Ø  Pada bulan September 2015 di Provinsi Aceh, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) menurun sebesar 0,11 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 118,88 menjadi 118,75. Penurunan Ib terjadi pada 4 subsektor, adapun subsektor yang mengalami penurunan tertinggi yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,24 persen, sedangkan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,01 persen.

Ø  Dari 33 Provinsi yang dilaporkan perubahan NTP September 2015 terhadap bulan sebelumnya, terdapat 23 Provinsi yang mengalami peningkatan sedangkan 10 Provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut adalah Sulawesi Selatan sebesar 2,05 persen, diikuti Jawa Barat sebesar 1,78 persen, dan Gorontalo sebesar 1,75 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan tertinggi terjadi di Bangka Belitung sebesar 0,96 persen, Kalimantan Tengah sebesar 0,68 persen, dan Kalimantan Selatan sebesar 0,32 persen.

Ø  Berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di beberapa daerah pedesaan di Provinsi Aceh pada bulan September 2015 terjadi Deflasi di pedesaan sebesar 0,24 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 120,97 pada bulan Agustus 2015 menjadi 120,69 pada bulan September 2015.

Ø  Deflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan September 2015 disebabkan oleh turunnya indeks kelompok Bahan makanan sebesar 1,01 persen, sedangkan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau naik sebesar 0,68 persen, indeks Kelompok Pendidikan, Rekreasi, & Olah raga naik sebesar 0,36 persen, diikuti oleh Transportasi & Komunikasi naik sebesar 0,36 persen, Kesehatan naik sebesar 0,31 persen, sandang naik sebesar 0,31 persen, dan Perumahan juga naik sebesar 0,03 persen.

Ø  Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan September 2015, 6 provinsi mengalami Deflasi dan 4 Provinsi mengalami Inflasi . Provinsi yang mengalami Deflasi tertinggi yaitu Sumatera Utara sebesar 0,84 persen, diikuti Riau dan Sumatera Barat masing-masing sebesar 0,72 persen dan 0,50 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami  inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Lampung sebesar 0,62 persen.

Ø  Selama September 2015, Di tingkat petani, terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 0,24 persen sedangkan kualitas GKR turun sebesar 0,87 persen. Sejalan dengan harga gabah di tingkat petani, pada bulan September 2015 harga gabah di tingkat penggilingan, juga terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 0,30 persen sedangkan kualitas GKR turun sebesar 0,55 persen.

Ø  Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani selama September 2015 naik sebesar Rp 10,97 per kg menjadi 4.666,7 per kg. Sedangkan harga kualitas GKR di Petani mencapai Rp. 4.535,00 per Kg.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Langsa

Jalan Tgk. Chik Ditunong Nomor 28

Desa Paya Bujok Tunong

Kecamatan Langsa Baro

Kota Langsa 24415

Telp/Fax : (0641) 21277 E-mail : bps1173@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik